SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Ketua DPRD Situbondo, Edi Wahyudi, menilai kinerja pemerintah daerah setempat pada 2022 tidak maksimal. Hal tersebut berdasarkan catatan dari rekomendasi dewan atas laporan kinerja Pemkab Situbondo pada rapat paripurna yang berlangsung kemarin, Rabu (12/4/2023).
Edi menyoroti kinerja pertumbuhan ekonomi di Situbondo yang berada pada angka 4,39. Ia menganggap, poin tersebut jauh di bawah pertumbuhan Jawa Timur 5,4 dan nasional 5,3.
BACA JUGA:
"Cukup memprihatinkan, pertumbuhan ekonomi Situbondo masih menempati rangking 10 dari bawah se-Jawa Timur," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (13/4/2023).
Ia meminta Pemkab Situbondo untuk memperhatikan sektor pertanian dan perikanan, karena di sana hanya mampu memberikan kontribusi 0,3 persen kepada ekonomi daerah.
"Masyarakat kita mayoritas ada petani dan nelayan. Memperbaiki ekonomi mereka akan memberikan efek positif terhadap perekonomian Situbondo," tuturnya.
Edi pun menjelaskan kinerja pengentasan kemiskinan dari Pemkab Situbondo yang tidak mencapai target, dari 11,65-11,53 dan hanya terealisasi 11,78 persen.
"Program-program pemkab selama ini seperti kegiatan sosial dievaluasi. Karena tidak mampu mendongkrak angka kemiskinan. Pemkab seharusnya membuat program yang mampu merangsang pertumbuhan ekonomi. Jangan hanya memberikan umpan tapi berilah kail," paparnya.
Ia juga menyoroti kesenjangan pendapatan dan kekayaan masyarakat. Menurut dia, ketimpangan antara yang kaya dan miskin masih tinggi dengan target gini rasionya 0,300-0,296, tercapai 0,296. Melesat dari target tahun ini.