BANDUNG, BANGSAONLINE.com – Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil mendukung penuh KH Abdul Chalim sebagai pahlawan nasional. Bahkan Kang Emil – panggilan akrab Ridwan Kamil –mengutip semboyan Bung Karno saat pidato pada Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia tahun tahun 1966. Yaitu Jas Merah yang artinya: jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.
“Jas Merah dan Jas Hijau. Kalau Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Kalau Jas Hijau, jangan sekali-kali melupakan jasa ulama. Karena kakek saya juga ulama,” tegas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menerima audiensi Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat KH. Juhadi Muhammad, SH dan Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA di kantor Gubernur Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023).
BACA JUGA:
- Kiai Asep Bertemu Demokrat dan Golkar Lagi, Emil Dardak: Jangan Ada Sedikit pun Keraguan
- Usulkan Kiai Sholeh Darat Pahlawan Nasional, Guru Besar dan Kiai Semarang Sowan Kiai Asep
- Positif Usung Gus Barra, 5 Parpol Tak Buka Penjaringan Cabup Mojokerto
- Dibantu Gus Barra, Ibu Lahirkan Bayi Kembar, Dua Anaknya Dinamakan Barra
Kiai Asep Saifuddin Chalim selain populer sebagai Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang memiliki 16 ribu santri, juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).
Dalam pertemuan terbatas itu hadir juga Dr H Muhammad Albarra (Gus Bara), cucu Kiai Abdul Chalim yang kini Wakil Bupati Mojokerto, Prof Dr Abdul Halim, dosen UIN Sunan Ampel Surabaya, Mohammad Santoso, anggota DPRD Mojokerto, dan Ketua PW Pergunu Jawa Barat Dr Saepuloh.
Pantauan BANGSAONLINE, dalam acara pertemuan di kantor Gubernur Jawa Barat itu, Kang Emil tampak antusias terhadap usulan Kiai Abdul Chalim sebagai pahlawan nasional. CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE M Mas'ud Adnan mencatat, Kang Emil sempat dua kali menyebut kata dukungan langsung kepada Kiai Abdul Chalim sebagai pahlawan nasional.
“Jadi, kita dukunglah,” tegas gubernur yang juga populer sebagai arsitek handal – salah satu karyanya Masjid Islamic Centre Jawa Timur. Dalam pertemuan itu, Kang Emil didampingi Dedi Supandi, Asisten I (ASDA) Pemerintaahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jawa Barat..
Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil saat menemui Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim dan Ketua PWNU Jawa Barat KH Juhadi Muhammad di kantor Gubernur Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023). Foto: BANGSAONLINE
Namun ia mengigatkan yang penting persyaratan substantif dan administratif sudah terpenuhi. Karena proses pengusulan pahlawan nasional itu sangat panjang dan antri.
“Ada yang 5 tahun dan ada yang 10 tahun,” kata gubernur yang selalu berpenampilan modis dan eksentrik itu yang kemudian mengajak foto bersama.
Kiai Asep Saifuddin Chalim mengucapkan terima kasih terhadap Gubernur Ridwan Kamil yang telah mendukung penuh usulan masyarakat itu. Putra Kiai Abdul Chalim itu kemudian menceritakan kronologi usulan abahnya sebagai pahlawan nasional.
Menurut dia, usulan itu datang dari masyarakat. “Saat itu saya ada undangan pengajian ke Cirebon. Saya mampir ke Leuwimunding Majalengka. Lalu datang Kepala Dinas Sosial Majalengka dan beberapa stafnya. Minta izin untuk mengusulkan abah saya sebagai pahlawan nasional,” kata Kiai Asep kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Sebelumnya, tutur Kiai Asep, sebenarnya sudah ada yang mengusulkan. “Tapi saya masih maju mundur. Saya harus istikharah dulu. Saya harus minta izin dulu ke abah saya,” ujar Kiai Asep.
Namun, kata Kiai Asep, ketika didatangi Kepala Dinas Sosial Majalengka, Iwan Dirwan, dirinya merasa bahwa inilah mungkin jawaban istikharah itu.
“Saya ingin birrul walidain,” kata ulama yang bukunya berjudul Kiai Miliarder Tapi Dermawan membahana di seluruh Indonesia. Karena itu Kiai Asep langsung mengiyakan.