
CIREBON, BANGSAONLINE.com – Bulan suci Ramadan kurang seminggu lagi. Umat Islam di seluruh dunia – termasuk Indonesia – sedang bersiap menyongsong kehadiran bulan suci penuh maghfirah (ampunan) dan rahmat (kasih sayang) itu.
Yang paling diharapkan umat Islam tentu Lailatul Qadar. Dalam Al-Quran, Surat Al-Qadar ayat 1 hingga 5, disebutkan bahwa Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.
BACA JUGA:
- Relawan Bekisar Mojokerto Kobarkan Semangat untuk Wujudkan Hal ini
- Wakil Ketua MPR RI juga Dukung Kiai Abdul Chalim sebagai Pahlawan Nasional
- Wakil Ketua MPR: Jika Indonesia Ingin Maju, Berkiblatlah Pendidikannya ke Amanatul Ummah
- Tolak Timnas Israel, Prof Kiai Asep: Indonesia Penuh Toleransi, Bertekuk Lutut pada Bangsa Sadis
Bagaimana cara meraih Lailatul Qadar? Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur memberikan taushiah saat menjadi pembicara dalam Acara Isra’ Mi’raj sekaligus Menyambut Bulan Ramadan di Pondok Pesantren Tahfidz Al-Ikhlas Cirebon, Jawa Barat, Rabu (15/3/2023) malam.
Menurut Kiai Asep, jika kita ingin mendapatkan Lailatul Qadar, pertama, kita tiap hari, selama bulan puasa, harus memberikan ta’jil (makanan atau minuman untuk buka puasa) kepada orang lain. Ia memberi contoh masyarakat Madinah yang selama bulan Ramadan bersedekah ta’jil di Masjid Nabawi.
“Tiap hari warga Madinah memberikan ta’jil kepada jemaah Masjid Nabawi,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nadhlatul Ulama (Pergunu) itu di hadapan ratusan warga Cirebon yang memenuhi halaman Masjid Al-Ikhlas dan Pesantren Tahfidz Al-Ikhlas Cirebon tersebut.
Hadir dalam acara itu Bupati Cirebon Drs H Imron, MAg dan para habaib yang memenuhi panggung kehormatan.
Bahkan, tutur Kiai Asep, area di masjid itu sudah dikapling-kapling dan tak boleh ditempati makanan dan minuman orang lain. “Jadi selama satu bulan para keluarga di Madinah menyajikan ta’jil. Tempatnya sudah dikapling-kapling, tak boleh ditempati orang lain,” kata Kiai Asep yang hampir tiap tahun naik haji atau umroh bersama ratusan jemaah haji dan umroh yang dibimbingnya.
Makanan dan minuman itu sangat istimewa dan bervariasi, sesuai menu yang dimakan dan diminum warga Madinah. Karena itu para jemaah yang umroh pas bulan suci Ramadan tinggal pilih menu yang disukai.
Kedua, menurut Kiai Asep, jika kita ingin menggapai Lailatul Qadar, harus sahur secara ajeg. Tapi jangan langsung tidur.
“Usai sahur kita ibadah,” kata putra KH Abdul Chalim, salah seorang kiai pendiri Jami’iyah Nahdlatul Ulama (NU) itu. “Terus ibadah, dilanjutkan sampai Subuh,” tambahnya.
Simak berita selengkapnya ...