Gubernur Khofifah Panen Padi Varietas Unggul di Tuban

Gubernur Khofifah Panen Padi Varietas Unggul di Tuban Gubernur Khofifah saat memanen padi Inpari 32 HDB di Tuban.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Gubernur  bersama Bupati , Aditya Halindra Faridzky, melakukan panen raya padi varietas unggul yang dikembangkan, yakni Inbrida Padi Sawah Irigasi (Inpari) 32 HDB. Kegiatan ini juga melibatkan para kelompok tani Tawang Raya di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Rabu (8/3/2023).

“Kita baru saja panen raya padi varietas inpari 32 HDB. Jumlahnya cukup besar yaitu 7,6 ton dari 140 hektare lahan tanam,” kata .

Padi jenis ini memiliki sejumlah keunggulan, yakni hasil panen lebih tinggi bila dibanding varietas lain dengan hasil rata-rata yang dicapai sebesar 7,6 ton per hektare Gabah Kering Giling (GKG) dengan potensi hasil 8,43 ton per hektare GKG.

Kemudian, varietas inpari 32 HDB ini juga tahan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) atau penyakit kresek pada padi. Ini jugalah yang membuat padi ini dinamai Varietas Inpari 32 HDB.

Gubernur mengatakan bahwa, saat ini dunia sedang dihadapkan dengan tantangan krisis pangan. Maka menjaga produktivitas padi di Jatim yang merupakan lumbung pangan nasional menjadi sangat penting.

Sejak 2020 produksi padi dan beras Jawa Timur tertinggi secara nasional hingga tahun 2022. Di tahun 2023 ini, berdasarkan prediksi data BPS pada bulan Maret-April, Jatim akan surplus Beras sebesar 1,13 juta ton.

Produktivitas beras Jatim sangat diandalkan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan warga Jatim saja, tapi juga beras Jatim diandalkan untuk memenuhi kebutuhan 16 provinsi lain di Indonesia Bagian Timur.

Oleh karena itu, demi terus menjaga dan meningkatkan produktivitas padi dan beras Jatim, Gubernur menekankan penggunaan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) modern. Salah satu yang harus mulai diupayakan adalah pemanfaatan mesin Combine Harvester.

"Kalau Mesin Combine Harvester dioptimalkan bisa mengurangi kehilangan (losses) 10 - 11 persen jika menggunakan panen manual. Maka, jika dihitung total produksi gabah kita se Jatim tahun lalu ada 9,8 juta ton. Jika 10 persen nya bisa diselamatkan maka ketemu angka 0,98 juta ton. Di sini lah penggunaan Mesin Combine Harvester menjadi penting," urainya.

"Jadi prinsipnya segala hal yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas gabah kita mari kita dukung dan terus kita lakukan," imbuhnya.

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO