KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Situs Persada Sukarno Ndalem Pojok, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Kamis (2/3/2023) malam, menggelar pertunjukan wayang kulit dengan lakon 'Tumuruning Wahyu Bethoro Surya' (Turunnya Wahyu Batara Surya) bersama dalang Ki Samudro.
Kushartono, Ketua Harian Situs Perdana Sukarno Ndalem Pojok, mengatakan panitia sengaja mengambil lakon (cerita) "Turunnya Wahyu Batara Surya" dalam pergelaran wayang kulit ini.
BACA JUGA:
Hal tersebut didasari bahwa "turunnya wahyu" yaitu Kemerdekaan Rakyat Indonesia yang diberikan oleh Allah SWT, harus bisa membawa manfaat dan hikmah. "Betapa pentingnya kesadaran bersama bahwa semua rakyat dan pejabat harus sadar bahwa penjajahan diatas dunia harus dihapuskan," katanya.
"Kita sekarang benar-benar telah merdeka, jangan sampai ada penjajahan di atas dunia," lanjut pria yang juga Mantan Ketua DPC PCTA Indonesia Kabupaten Kediri itu, Kamis (2/3/2023) malam.
Menurut Kushartono, kemerdekaan Bangsa Indonesia yang diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah kemerdekaan Bangsa Indonesia atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa.
"Acara pagelaran wayang kulit ini sekaligus dalam rangkaian Ulang Tahun Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia yang dijiwai manunggalnya keimanan dan kemanusiaan serta Pelantikan DPC PCTA Indonesia Kediri," imbuh Kushartono yang dalam kepengurusan DPC PCTA Indonesia Kabupaten Kediri menjabat anggota dewan pertimbangan.
Dalam cerita pewayangan, kata Kushartono, Batara Surya dikisahkan sebagai salah satu Dewa andalan di kahyangan. Selain sakti, Batara Surya juga senang memberikan pusaka dan kesaktian kepada orang-orang yang dipilihnya.
Lakon tersebut bisa dikatakan bahwa wahyu tersebut juga diturunkan kepada rakyat Indonesia oleh Allah SWT, sehingga rakyat Indonesia bisa merdeka dari cengkeraman penjajah Belanda. Namun demikian, lanjut Kushartono, perlu dikoreksi bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 itu adalah kemerdekaan Bangsa Indonesia.