Pemkab Pasuruan Dinilai Setengah Hati Wujudkan ODF, Lujeng: OPD Terkesan Jalan Sendiri-Sendiri

Pemkab Pasuruan Dinilai Setengah Hati Wujudkan ODF, Lujeng: OPD Terkesan Jalan Sendiri-Sendiri Lujeng Sudarto.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Berdasarkan data dari pada rapat musrenbang tahun 2023, hanya 2 dari 24 Kecamatan yang dinyatakan open defecation free () atau bebas dari buang air besar (BAB) sembarangan. Yakni Kecamatan Tutur dan Tosari.

Buruknya penataan sanitasi lingkungan yang kurang sehat tersebut mendapat kritikan dari pemerhati lingkungan, Lujeng Sudharto. Ia menilai masih setengah-setengah dalam mewujudkan . Kata dia, hal tersebut bisa dilihat dari masih banyaknya desa yang masih belum bebas BAB sembarangan

"Penanganan masih parsial dan dinas-dinas terkait terkesan jalan sendiri-sendiri. Dampaknya, capaian kurang maksimal," tuturnya.

Ia mengungkapkan, dukungan anggaran dari dalam menangani masyarakat yang masih BAB sembarangan tiap tahun relatif kecil bila dibandingkan dengan jumlah warga Pasuruan yang belum memiliki jamban. Karena itu, target mewujudkan Kabupaten Pasuruan juga lamban.

Ia mencontohkan pada tahun 2022, jamban sehat yang dibangun hanya 1.000 unit. Sementara tahun 2023 ini rencananya 1.230 unit. Padahal, warga Kabupaten Pasuruan yang belum memiliki jamban lebih dari 45 ribu.

Karena itu, Lujeng menyarankan agar memprioritaskan desa-desa yang secara persentase masyarakatnya masih banyak yang BAB sembarangan. Namun, penananganannya juga harus dilakukan secara komprehensif.

"Artinya semua OPD, bappelitbangda, dinas kesehatan, DKBPP, dan dinas perkim melakukan pendataan dan perencanaan sehingga target yang dicanangkan bisa dipantau," katanya.

"Selain itu, ada upaya melibatkan pihak swasta, perusahaan, serta dukungan dari masing-masing desa apakah melakukan kolaborasi anggaran. Kalau hanya mengandalkan dana APBD ataupun dana pusat tidak akan maksimal, butuh peran serta semua pihak," jelasnya. (bib/par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO