SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Forum Stakeholder di Situbondo sepakat untuk membentuk Tim Kerja dalam rangka memberantas penyakit masyarakat, yakni prostitusi, perjudian, miras (minuman keras), dan narkoba.
Kegiatan yang digagas PCNU Situbondo itu dihadiri TNI, Polri, Muhammadiyah, MUI, sejumlah kiai, dan tokoh masyarakat setempat lantaran eks lokalisasi Gunung Sampan (GS) tetap eksis walau sempat ditutup.
BACA JUGA:
- Pemkab Situbondo Atur Usaha Karaoke untuk Hilangkan Label Prostitusi di Gunung Sampan
- Ketua Ansor Situbondo Siap Mundur dari ASN demi Maju di Pilkada 2024
- Waspada Arus Balik PSK di Gunung Sampan, DPRD Situbondo Minta Satpol PP gencarkan Pengawasan
- Ketua RT di Desa Kotakan yang Diberhentikan Sepihak Mengadu ke DPRD Kabupaten Situbondo
"Kita malu Situbondo terkenal dengan GS, prostitusi harus dibersihkan. Termasuk harus ada tindakan tegas dan nyata terhadap perjudian, miras dan narkoba. Amar ma'ruf nahi munkar Kita perlu berkolaborasi mengambil tindakan nyata. Ini persoalan sederhana tapi mbulet," kata Ketua Tanfidziyah PCNU Situbondo, KH. Muyiddin Khotib, Sabtu (14/1/2023).
Berdasarkan pantauan BANGSAONLINE.com di lokasi, forum menghasilkan beberapa kesepakatan, yaitu harus ada upaya keras dan sungguh-sungguh menyelesaikan masalah tersebut.
Kemudian, praktik prostitusi di GS dan lainnya diupayakan bersih dalam waktu dekat, penyelesaian harus secara komprehansif dengan berbagai pendekatan, dan forum sepakat membuat tim kerja yang beranggotakan dari semua pihak terkait.
"Anggota tim sudah tuntas secepatnya, dan segera melakukan koordinasi dengan bupati untuk tindak lanjut," pungkasnya.