HUT PGRI ke-77, Mas Adi: Guru adalah Garda Terdepan Agen Perubahan

HUT PGRI ke-77, Mas Adi: Guru adalah Garda Terdepan Agen Perubahan Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo saat menghadiri HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2022 Kota Pasuruan di Aula Uniwara, Senin (26/12/2022).

KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Guru adalah garda terdepan agen perubahan, atau agent of change peradaban manusia. Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Pasuruan saat menghadiri HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2022 Kota Pasuruan di Aula Uniwara, Senin (26/12/2022).

Mewakili Wali Kota Saifullah Yusuf, -sapaan Wakil Wali Kota Pasuruan- menyebut bahwa guru sangat berperan dalam membentuk perilaku, sikap, pengetahuan, dan keterampilan seseorang.

"Begitu besarnya pengaruh yang diberikan oleh para guru sehingga saya harap jangan sekali-kali kita mengajarkan contoh yang buruk bagi anak-anak kita. Upayakan potensi yang dimiliki oleh para guru untuk bisa mengedukasi dan memberikan contoh atau teladan bagi anak anak dan keluarga kita," ujarya.

Menurutnya, guru adalah insan-insan pendidik yang punya tanggung jawab untuk mengawal pelaksanaan proses pembelajaran dengan baik, khususnya di lingkungan sekolah. Untuk itu, ia berharap para guru sebagai insan pendidik dapat melahirkan lulusan berkualitas. Yaitu anak-anak berkarakter pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.

"Pelajar juga harus punya karakter gotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri, serta siap hidup dan bersaing di dunia global dengan berbagai macam budaya, namun masih dalam bingkai nilai luhur bangsa Indonesia," jelas .

Dalam kesempatan ini, juga mengingatkan tantangan di dunia pendidikan di samping pembentukan karakter, yaitu maraknya aksi bullying, intoleransi, kekerasan seksual, dan pentingnya pendidikan anti korupsi sejak dini. .

“Menteri pendidikan kita juga menaruh perhatian khusus dalam upayanya menghapuskan 3 dosa besar dalam dunia pendidikan. Kekerasan seksual, perundungan atau bullying, dan intoleransi yang tidak hanya menghambat terwujudnya lingkungan belajar yang baik, tetapi juga memberikan trauma yang bahkan bisa bertahan sampai seumur hidup pada seorang anak, kondisi seperti ini bisa terjadi di lingkungan pendidikan kita,” ujarnya.

Sebelum menutup sambutan, berpesan kepada para guru untuk dapat membantu Pemkot Pasuruan dalam mewujudukan visi-misi Kota Madinah.

“Salah satu yang tertuang dalam visi misi tersebut adalah program resik-resik. Resik kotaku, resik sekolahku, dan resik omahku. Saya berharap itu bisa menjadi budaya seluruh warga. Semoga PGRI yang memiliki ribuan anggota yang tersebar di sekolah-sekolah ini diharapkan bisa menjadi agen penggerak untuk terciptanya budaya positif diantaranya budaya keresikan,” pugkasnya. (par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO