SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Keluhan langkanya pupuk subsidi di Sampang tidak hanya disampaikan petani lewat bibir saja. Para petani yang tergabung di Asosiasi Peduli Petani Sampang (APPS) mendatangi gedung DPRD setempat, Selasa (20/12/2022).
Dalam pertemuan tersebut, petani menyampaikan keluhan secara langsung di hadapan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta-KP) Sampang, KPPP, distributor, dan pemilik kios. Mulai dari kelangkaan pupuk hingga kesulitan menebus jatah pupuk subsidi.
BACA JUGA:
- Gebyar Diskon hingga 40 Persen, Pupuk Indonesia Salurkan Ratusan Ton Phonska Plus dan Urea di Tuban
- Jelang Musim Tanam, Dirut Petrokimia Gresik Blusukan ke Distributor dan Kios Pupuk
- Pemotongan Gaji GTT di Sampang, Ketua DPRD Minta Polisi Tetap Tangani Kasus Meski Laporan Dicabut
- Dewan dan DPUPR Sampang Cek Kerusakan Embung di Kedungdung, Perbaikan Belum Bisa Dipastikan
Kepala Disperta-KP Suyono mengaku tidak tahu terkait kosongnya jatah pupuk subsidi di tingkat kios saat petani hendak melakukan penebusan.
"Kalau sudah terdaftar di e-RDKK tapi jatahnya sudah kosong, artinya ada yang menebus, kami tidak tahu," ungkapnya.
Ia berjanji akan mendalami keluhan masyarakat. "Kami dalami dulu keluhan ini. Sebab, tidak mungkin kalau sudah terdaftar (e-RDKK) tapi saat mau ditebus pupuknya tidak ada," katanya.
Ditanya soal kasus penyelundupan pupuk subsidi sebanyak 17 ton yang diduga jadi penyebab kelangkaan pupuk, Suyono membantahnya.