Sukses, Misi Dagang Gubernur Khofifah di Kalteng Selama Delapan Jam Catatkan Transaksi Rp293.59 M

Sukses, Misi Dagang Gubernur Khofifah di Kalteng Selama Delapan Jam Catatkan Transaksi Rp293.59 M Rombongan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengunjungi display booth pelaku usaha yang ikut serta dalam misi dagang kali ini.

PALANGKARAYA, BANGSAONLINE.com - Misi dagang dan investasi yang dilaksanakan Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa di Aula Jayang Tingang, Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah, Rabu (14/12), sukses digelar.

Kegiatan itu diikuti oleh 153 peserta dari kedua provinsi dan menghasilkan sebanyak 40 transaksi dengan total nilai Rp293.589.000.000 atau Rp293,59 miliar.

Gubernur mengatakan kegiatan misi dagang Provinsi Jawa Timur merupakan upaya mempertemukan para pelaku usaha dari Jawa Timur dan provinsi mitra dalam menyebarluaskan potensi produk industri, perdagangan, perikanan, agribisnis, dan peluang investasi lainnya secara terintegrasi.

"Melalui pertemuan yang sangat produktif ini, saya harap kerja sama kedua provinsi akan terbangun dengan lebih produktif dan lebih produktif lagi karena tadi antar OPD dan institusi pelaku usaha di masing-masing provinsi sudah melakukan MoU," tuturnya.

"Hari ini, sampai pukul 16.45, misi dagang Jatim - Kalimantan Tengah mencatatkan transaksi mencapai angka Rp293.589.000.000 atau Rp293,59 miliar. Angka ini berhasil dicapai dari 40 transaksi dengan komoditi, antara lain daging beku, rokok, beras, damar, dan pakan ikan," ungkapnya.

Menurut Gubernur , misi dagang antara Jawa Timur dengan Kalimantan Tengah memiliki potensi yang sangat strategis. Hal ini dikarenakan transaksi perdagangan dari kedua provinsi di tahun 2021 mengalami surplus.

Rinciannya, perdagangan Jatim dengan Kalteng di tahun 2021 sebesar Rp5,53 trilliun dengan nilai penjualan Rp4,47 trilliun dan nilai pembelian senilai Rp1,06 trilliun," ujarnya.

Setidaknya beberapa komoditas utama pembelian yang dilakukan Provinsi Kalimantan Tengah ke Provinsi Jawa Timur. Antara lain pupuk, beras, makanan ternak, minuman kalori, sapi, sabun, kendaraan bermotor, produk makanan, susu bubuk murni, dan semen.

Sedangkan penjualan yang dilakukan Provinsi Kalimantan Tengah ke Provinsi Jawa Timur antara lain, minyak, kelapa sawit mentah, batu bara, kayu, karpet, alat elektronik, mesin pengolah data, tabung, pipa dan selang, pompa, konduktor listrik, dan udang.

Bahkan berdasarkan data BPS, surplus perdagangan barang dan jasa Jawa Timur lebih banyak disumbangkan oleh perdagangan antar daerah. Tercatat, sepanjang tahun 2021, kegiatan misi dagang dengan provinsi lain menghasilkan transaksi dengan nilai Rp259 trilliun.

"Hal ini tidak terlepas dari peran serta dan kerja sama yang baik dari provinsi-provinsi mitra, dalam mendukung perdagangan antar wilayah dengan Jawa Timur," katanya.

Tidak hanya itu, pada triwulan III 2022, Gubernur mengatakan ekonomi Jawa Timur tumbuh 5,58 persen (y-o-y). Bahkan jika pertumbuhan dihitung nonmigas, maka tercatat 6,13 persen (YoY) dan merupakan pertumbuhan tertinggi se-Jawa.

Setidaknya terdapat tiga sektor yang menjadi penopang utama struktur ekonomi, yakni sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, dan sektor pertanian.

"Sektor industri pengolahan memberikan kontribusi 30,12 persen terhadap PDRB Jatim, sektor perdagangan 18,69 persen, dan sektor pertanian sebesar 12,07 persen. Sedangkan 14 sektor lainnya memberikan kontribusi sebesar 38,77 persen terhadap PDRB Jawa Timur," jelasnya.

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO