GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menghadiri Halaqah Ulama dan Umara yang diadakan oleh MUI di Kota Pudak, Sabtu (10/12/2022). Kegiatan bertajuk 'Hidup Damai Tanpa Saling Menyalahkan' itu berlangsung di Masjid Agung Gresik (MAG).
Bupati Gresik menyampaikan, sejarah tidak mencatat atau membuat prasasti nama-nama netizen yang suka mencela, mencaci maki apalagi menghasut.
BACA JUGA:
- Nama Bu Min dan Anis Kian Menguat untuk Dampingi Gus Yani Maju Pilkada Gresik 2024
- Pura-Pura Dirampok, Perempuan Cantik dari PPS Gresik Ditangkap
- Bapak dan Anak yang Tercebur ke Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Petugas Perluas Pencarian
- Bapak dan Anak Tenggelam ke Sungai Sidoarjo-Gresik, Petugas Lakukan Pencarian
"Di era digital dan kemajuan teknologi saat ini, setiap lapisan masyarakat menjadi bagian dari pengguna teknologi, termasuk media sosial (medsos)," ucapnya.
Ia berpesan, apabila menemukan persoalan atau perselisihan, sebaiknya jangan disampaikan melalui media sosial terlebih dulu. Apalagi permasalahan yang seharusnya tidak disebarluaskan.
Ditambah lagi, dengan maraknya aksi gangster akhir-akhir ini yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Melalui forum ini, pemerintah daerah, kiai, ulama dan umara, sudah menunjukkan perannya dalam ikut menjaga kondusifitas di Kabupaten Gresik," tuturnya.
Bupati mengapresiasi MUI dan seluruh pengurusnya, yang sudah menyelenggarakan acara ini.
Menurut ia, tema yang diangkat sangat pas dengan kondisi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang terjadi baru-baru ini.
"Mari bersinergi, bersama-sama kita jaga kondusifitas di Kabupaten Gresik," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua MUI Gresik, KH Mansoer Sodiq, mengatakan bahwa tugas pihaknya yang terberat adalah menyatukan umat dengan Islam washatiyah.