Miris! Aksi Galang Dana untuk Korban Gempa Cianjur di CFD Tuban Dibubarkan Oknum Pengelola

Miris! Aksi Galang Dana untuk Korban Gempa Cianjur di CFD Tuban Dibubarkan Oknum Pengelola Terduga kedua oknum yang membubarkan aksi penggalangan dana di CFD Tuban, Minggu (5/12/2022)

Ia menyampaikan, sebelum dibubarkan para seniman sudah menjelaskan kepada oknum itu bahwa aksi galang dana sudah bekerja sama dengan LazizNU. Namun, oknum itu tetap bersikukuh agar pertunjukkan pantomim disuruh bubar. Padahal pertunjukkan sebelumnya di Lokasi Car Free Night (CFN) tak ada masalah dan para pengunjung juga sangat antusias.

"Sebenarnya aksi galang donasi ini tak hanya di , melainkan sebelumnya sudah kita lakukan di Gresik. Hari ini di , lalu besok ke Lamongan dan berlanjut ke Bojonegoro," tambah seniman lulusan Unirow ini.

Melihat yang dialami para seniman membuat mereka menyayangkan atas kejadian itu. Karena CFD dianggap sebagai ruang publik dan seharusnya digunakan oleh siapa saja untuk mengekspresikan segala hal. Termasuk, kegiatan penggalangan dana untuk korban gempa dengan melalui pertunjukkan pantomim.

"Dan yang menjadi kecewa kami di CFD itu kan ruang publik. Semua kan bisa mempunyai hak untuk memakai ruang publik itu. Kenapa kita tidak diperbolehkan mengeksplor diri di situ. Alasannya harus ada izin dulu dari pihak dinas terkait," imbuhnya.

Selanjutnya, para seniman juga mengkritik terhadap pengelolaan CFD tersebut. Mereka pun, sangat miris melihat ruang publik di Kabupaten yang sepertinya sudah di kapling-kapling atau diperjual belikan. Sebab, untuk memakai ruang publik itu masyarakat harus izin.

"Kita harus tahu bahwa konsep CFD sendiri itu bukan hanya untuk jualan seperti pasar. Akan tetapi, tempat yang di mana tanpa kendaraan lewat dan diperuntukkan untuk mengeksplor diri. Seumpama kita akan latihan tari maupun pantomim, apa harus ijin dulu ke orang yang mengaku sebagai pengelola," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Kopumdag) Kabupaten , Agus Wijaya belum memberikan penjelasan detail mengenai peristiwa tersebut. Hanya saja, ia menyampaikan bahwa dua oknum yang mengaku sebagai pengelola CFD seperti foto beredar sudah mengantongi identitasnya.

"Kalau yang pakai kacamata itu pak Heri personil dari kodim, yang pakai topi itu mas Ghozi pengurus CFD Pak," ujar mantan Camat Montong itu. (gan/sis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO