Tingkatkan Nilai Guna Limbah Styrofoam Jadi Teknologi Pemurnian Air

Tingkatkan Nilai Guna Limbah Styrofoam Jadi Teknologi Pemurnian Air Ilustrasi. Foto: Pixabay

Oleh: Dr. Silvana Dwi Nurherdiana, S.Si, dan Ir. Bambang Wahyudi, M.T

Tim penelitian Membrane and Bioplastic Laboratory dari Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pembangunan Nasional () Veteran Jawa Timur sukses menghasilkan membran berbasis lembaran tipis. 

Styrofoam sebagai busa berbasis polistirena yag diperoleh dari minyak bumi sehingga sumbernya tidak berkelanjutan dan sangat berpolusi. Bahan tersebut telah banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai kemasan makanan dengan total sampah yang dihasilkan sebesar 70 persen dari sampah yang ada di lautan Indonesia. 

Namun, styrofoam tidak termasuk dalam satu-satunya program daur ulang polistirena terorganisir yang dijalankan Friends of Earth, organisasi lingkungan yang memiliki visi untuk menciptakan dunia yang damai dan berkelanjutan berdasarkan masyarakat yang hidup selaras dengan alam. Styrofoam dibuat dari minyak bumi yang tidak berkelanjutan, tidak terbarukan, dan sangat berpolusi.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Silvana Dwi Nurherdiana (2022), menunjukkan solusi untuk meningkatkan nilai fungsi limbah Styrofoam adalah menjadikannya membran pengolahan (water treatment) dan pemurnian gas yang dioperasikan pada suhu tidak lebih dari 200 °C untuk mempertahankan durabilitas dan kekuatan membran. 

Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Bambang Wahyudi (2022) sebagai anggota riset bahwa metode pembuatannya pun mudah dan murah serta tidak membutuhkan pre-treatment yang rumit.

Permintaan akan tawar diperkirakan akan meningkat 400 persen antara tahun 2000 dan 2050 secara global. Namun kelimpahan ketersediaan didominasi oleh laut yang mencapai >97 persen. 

Air laut tidak dapat dimanfaatkan secara langsung karena kontaminan logam berat tinggi dan kadar garam yang keduanya berbahaya bagi manusia dan peningkatan korosi di industri. Desalinasi merupakan proses pengubahan laut menjadi tawar dengan memanfaatkan energi kalor hingga menginisiasi proses evaporasi.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO