Sejarah Penemuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Mulai dari Selenium hingga Silikon

Sejarah Penemuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Mulai dari Selenium hingga Silikon Panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - () merupakan pembangkit yang bermodalkan cahaya matahari sehingga dapat menghasilkan .Penggunaan matahari sebagai bahan bakar utama dipandang lebih unggul daripada bahan bakar fosil, dikarenakan persediaannya yang tidak terbatas.

Pemanfaatan tenaga suraya sudah ada sejak abad ke 7 SM. Sejarah penemuan pembangkit tenaga surya dapat ditilik sejak tahun 1939.Pada tahun tersebut, Edmond Becquerel seorang fisikawan Perancis, menemukan Fotovoltaik saat melakukan eksperimen dengan sel yang terbuat dari elektroda logam dalam larutan konduktor.Fisikawan Perancis ini menemukan sebuah sel yang menghasilkan lebih banyak ketika terpapar cahaya.

Pada tahun 1873, Willoughby Smith menemukan senyawa kimia yang disebut selenium yang berfungsi sebagai fotokonduktor.

Setelah 50 tahun penemuan efek fotovoltaik, di tahun 1883 Charlez Fritz menciptakan selenium pertama yang menghasilkan .

Panel surya selenium merupakan cikal bakal dari penggunaan silikon dalam modern.Terdapat banyak fisikawan yang juga terlibat dalam penemuan sel surya.

Pada tahun 1905, Albert Einstein menerbitkan makalah foto dan proses cahaya membawa .Tulisan dalam makalah Einstein berhasil menarik banyak perhatian dan membuat penerimaan penggunaan surya di banyak bidang.

seperti yang digunakan saat ini berasal dari temuan Bell Labs di tahun 1954. Tiga ilmuwan Bell Labs yaitu Calvin Fuller, Daryl Chapin, Gerald Pearson yang menciptakan yang lebih praktis dengan menggunakan silikon.

Adapun manfaat dengan silikon ialah efisiensi yang lebih baik, dan jumlahnya yang tidak terbatas di alam. (ans)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO