SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Komisi IV DPRD Sampang melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke RSUD dr Muhammad Zyn, Senin (31/10/2022). Tindakan ini dilakukan karena perbedaan hasil visum terhadap Mawar (nama samanaran), gadis berusia 13 tahun yang menjadi korban pemerkosaan oleh 9 orang.
Direktur RSUD dr Muhammad Zyn, Agus Akhmadi, mengatakan bahwa perbedaan tersebut karena jam terbang dan kompetensi tenaga kesehatan yang menangani. Ia pun mengaku tidak tahu hasil visum sebelumnya.
BACA JUGA:
- Pemkab Sampang Meriahkan Malam Idulfitri 2024 dengan Parade Takbir Keliling
- Polisi Belum Temukan Titik Terang Kasus Mayat Bayi di Bibir Pantai Camplong Sampang
- Pemkab Sampang Gelar Parade Takbir Keliling Lebaran Idulfitri 2024
- Inspektorat Kabupaten Sampang Dalami Dugaan Pemotongan Jaspel dan Mamin di Puskesmas Batulenger
"Perbedaan hasil visum itu karena jam terbang dan kemampuan tenaga kesehatan. Contohnya, dokter umum dan spesialis terkadang tidak bisa melakukan hal yang sama," ujarnya saat dikonfirmasi.
Terkait SOP tenaga kesehatan yang menangani visum Mawar, Agus menyebut tidak masalah asalkan tidak ada kendala, terkecuali ragu, maka harus mengonsultasikannya.
"SOP berbicara meski di hari libur tidak dilarang menangani visum, ya tadi asalkan tidak ada kendala," tuturnya.
Dalam kasus ini, ia menegaskan tidak ada pesanan dari pihak manapun. Walaupun hasilnya ada dua versi.
"Kami tegaskan tidak ada by order. Sebab, kami tidak kenal dari pihak korban," ucapnya.