Upacara Hari Sumpah Pemuda di Ndalem Pojok, Pemuda dan Tokoh Lintas Agama Ikrar Setia NKRI

Upacara Hari Sumpah Pemuda di Ndalem Pojok, Pemuda dan Tokoh Lintas Agama Ikrar Setia NKRI Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno, Kushartono, yang bertindak sebagai inspektur upacara saat memberi sambutan. Foto: Ist.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Puluhan pemuda dan tokoh lintas agama menggelar upacara ke-94 dan pembacaan ikrar sumpah setia NKRI di rumah masa kecil Presiden Soekarno Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jumat (28/10/2022).

Lukito Sudiarto selaku pemimpin upacara, mengatakan bahwa sumpah setia NKRI perlu dilakukan mengingat tahun 2023 - 2024 adalah tahun politik yang rawan konflik.

"Yaitu tahun fitnah, tahun framing, tahun hoax, tahun disinformasi, tahun pembunuhan karakter, tahun perpecahan atas kelompok satu dengan kelompok lain, tahun agama menjadi senjata penghakiman, tahun saling hina atas perbedaan suku dan ras, serta perbedaan status ekonomi," ujarnya.

Adapun isi dari sumpah setia NKRI adalah, janji setia pada NKRI, janji menjaga pemilu damai 2024 jauh dari saling benci, serta janji tidak akan menerima atau terlibat demi kebaikan bangsa dan negara.

Kushartono, Ketua Harian Situs Persada Sukarno yang bertindak sebagai inspektur upacara, mengatakan setia pada bangsa dan NKRI adalah kewajiban. Khususnya bagi generasi muda.

"Menghargai perbedaan, tidak saling membenci, adalah pengamalan dari bhinneka tunggal ika. Sementara stop politik uang adalah bagian pengamalan dari Pancasila. Jadi Ketuhanan Yang Maha Esa ini harus kita pegang teguh. Ketuhanan Yang Maha Esa, jangan keuangan yang maha kuasa," tegasnya, Jumat (28/10/2022).

Menurut Kushartono, para calon-calon pemimpin ataupun calon wakil rakyat bakal gembira apabila politik uang dapat dihentikan. Karena mereka tidak perlu keluar modal atau uang banyak saat kontestasi politik.

"Dengan tidak keluar biaya banyak, pasti mereka cenderung amanah. Sebab, tidak ada pikiran harus balik modal. Jadi kalau masih terjadi politik uang, ini salah kita bareng-bareng. Yang milih keliru, yang minta dipilih juga salah. Mari kita bertobat, kita berusaha akhiri kebiasaan politik uang ini," harap Kushartono.

Dalam upacara hari sumpah pemuda ke-94 di , beragam komunitas dan organisasi, orang tua, muda dan anak-anak, mengikuti tasyakuran dan upacara dengan khidmat.

Rangkaian acara dari pagelaran tari, santunan anak yatim, pengibaran bendera sang merah putih, selamatan hingga sarasehan kebangsaan digelar bersama-sama. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO