MALANG, BANGSAONLINE.com – Para pimpinan HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com melakukan silaturahim ke Kantor Malang Posco Media (MPM) Malang. Muhibah persahatan itu dipimpin langsung M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com.
“Kami harus terus belajar untuk mengelola media, baik koran maupun online. Jadi kami selain silaturahim, juga untuk belajar atau ngangsu kaweruh. Kebetulan Pak Pur adalah tokoh media yang pernah menjadi pembimbing kami dan guru kami,” kata Mas’ud Adnan di sela-sela silaturahim ke kantor MPM di Jalan Jembawan VII, Sawojajar, Malang, Rabu (12/10/2022).
BACA JUGA:
- Sempat Batal Nikah, Redpel BANGSAONLINE Tunangan, Yakin Sampai ke Pelaminan?
- 280 Santri Amanatul Ummah Lolos SNBP, 31 Siswa Diterima Kedokteran, Kuliah di Luar Negeri Beasiswa
- Kabiro HARIAN BANGSA Kota Batu Raih Juara 2 AJK 2024 Kategori Artikel Jurnalistik
- HUT ke-24 HARIAN BANGSA, Tamu Mengalir sejak Pukul 10 Pagi hingga Maghrib
Selain Mas’ud Adnan, rombongan HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com terdiri dari Nur Syaifuddin (Pemred HARIAN BANGSA), Revol Afkar (Dirut BANGSAONLINE.com), Maulana (Redpel HARIAN BANGSA), Yuni (Direktur dan Manajer Iklan), Kemal Rizal (Kepala Pemasaran), Noviati Az Zahroh (Keuangan), Umi Tutut (Pemasaran), Aulia Rahman (Kepala Pracetak), Achmad (Pracetak), dan Aang (Pemasaran).
(DARI KIRI: Juniarno Djoko Purwanto, Nur Syaifuddin, Abdul Halim, M Mas'ud Adnan, dan Sudarno Seman. Foto: bangsaonline.com)
Rombongan HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com diterima owner sekaligus Chairman MPM, Juniarno Djoko Purwanto, Dirut MPM Sudarno Seman, Pemred MPM Abdul Halim, Redaktur MPM Mahmudi, dan jajaran manajemen yang lain.
“Kami sangat terbuka. Siapa pun yang datang, kita akan buka bagaimana cara mengelola media,” kata Pak Pur, panggilan akrab Juniarno Djoko Purwanto.
Selain melihat semua ruangan dan dapur redaksi MPM, rombongan HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com juga menanyakan berbagai hal. Terutama kebijakan redaksional, cara mencari iklan, dan soal pemasaran.
Kedua belah pihak sepakat untuk mempertahankan peradaban koran. “Saya melihat dari sisi peradaban. Koran adalah bagian dari peradaban komunikasi dan informasi yang sangat berjasa bagi sejarah peradaban manusia," kata Mas'ud Adnan.
Karena itu, tegas Mas'ud, koran harus tetap eksis. "Saya juga tak bisa membayangkan kalau suatu saat perangkat media digital tutup atau mati. Misalnya google atau youtube sudah gak ada. Bagaimana nasib dokumentasi kita. Sebab dokumentasi dalam bentuk e-book tidak aman. Beda dengan buku fisik atau koran yang terjaga keberadaannya,” katanya.