Tewaskan 328 Orang, Berikut Kisah Tragedi Sepak Bola di Estadio Nacional Peru 1964

Tewaskan 328 Orang, Berikut Kisah Tragedi Sepak Bola di Estadio Nacional Peru 1964 Penembakan Gas Air Mata. Foto: list25.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sejarah kelam sepak bola terjadi di Estadio Nacional, kota Lima, Peru pada tanggal 24 Mei 1964 saat Peru menjamu Argentina. Dilansir dari BBC dan football-stadiums, pertandingan tersebut menjadi kerusuhan terburuk yang pernah ada di dunia.

Pertandingan yang sarat emosi itu merupakan pertandingan kualifikasi untuk kejuaraan sepak bola pada Olimpiade Musim Panas yang akan diadakan di Tokyo Jepang pada tahun itu.

Suasana gegap gempita sekitar 53.000 penonton atau sekitar 5 persen dari seluruh populasi Lima hadir memadati stadion dalam pertandingan yang dirasa sangat penting bagi Peru, karena di pertandingan terakhir akan menghadapi Brazil yang merupakan tim terkuat pada waktu itu setelah memenangi piala dunia tahun 1962.

Peru yang pada saat itu berada di urutan kedua dalam klasemen sementara turnamen kualifikasi Olimpiade grup Amerika Selatan bermain cukup percaya diri akan menghadapi argentina karena hanya butuh hasil imbang.

"Meskipun kami bermain cukup bagus, tetapi mereka memimpin," kenang Chumpitaz.

Salah satu legenda sepak bola Peru, yang juga itu bermain pada pertandingan tersebut. itu bermula saat tuan rumah Peru tertinggal 0-1 dari Argentina.

Dengan menyisakan waktu enam menit tersisa dari waktu normal, sampai salah satu pemain bertahan Argentina pergi untuk membersihkan bola tetapi pemain Peru Kilo Lobaton mengangkat kakinya untuk memblokir, akan tetapi bolanya mental dan masuk ke gawang.

Tetapi wasit pertandingan dari Uruguay yang bernama Angel Eduardo Pazos, menyatakan itu sebagai pelanggaran dan menganulir gol tersebut. Penonton tuan rumah yang menyadari gol tersebut dianulir dengan cepat menyerbu masuk di lapangan.

Salah seorang petugas keamanan lokal yang dikenal sebagai Bomba, berlari pertama kali ke lapangan mencoba memukul wasit namun dihentikan oleh polisi dan dan dikeluarkan dari lapangan.

Penggemar Peru lainnya yang bernama Edilberto Cuenca juga berlari menyerbu ke lapangan kecewa dengan keputusan wasit. Petugas keamanan yang berasal dari Lima, berhasil menggagalkannya, mereka mulai menendang dan memukulinya.

Pakaian yang dikenakan Cuenca pun dicabik cabik oleh anjing polisi. Para penggemar pun semakin emosi, mereka marah dengan cara polisi membawa pergi seorang penonton yang menerobos ke lapangan.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO