Hadiri Majelis Dzikir, Gubernur Khofifah Bersama Forkopimda 'Muluk' Bareng Tumpeng Merah Putih

Hadiri Majelis Dzikir, Gubernur Khofifah Bersama Forkopimda Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama Forkopimda setempat saat 'Muluk' Bareng Tumpeng Merah Putih.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Indar Parawansa, menghadiri Majelis Dzikir yang berlangsung di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (14/8/2022) malam. Agenda ini dilaksanakan dalam rangka mensyukuri Kemerdekaan Republik Indonesia.

Selain gubernur, kegiatan juga dihadiri Dankodiklatal, Forkopimda Jatim, PWNU Jatim, PW Muhammadiyah Jatim, MUI Jatim, PW LDII Jatim, dan Dewan Masjid Jatim. Kebersamaan diperkuat pula dengan hadirnya personel TNI dari tiga matra (AD, AL dan AU) serta Polri yang membacakan ayat suci Al Qur'an dan sari tilawah. 

Turut hadir pula KH Dr. Reza Ahmad Zahid dari Pondok Pesantren Lirboyo Kediri memberikan tausiyah kebangsaan, KH. D Zawawi Imron serta majelis sholawat Riyadhul Jannah. Rasa syukur atas kemerdekaan menguat seiring doa dan dzikir kebangsaan yang dilangitkan ratusan warga Jatim di sana.

Acara semakin syahdu karena diiringi dengan tarian sufi yang gerakannya senantiasa berputar berlawanan dengan arah jarum jam. Tidak hanya itu, keguyuban yang khidmat dalam doa dan dzikir menysukuri nikmat kemerdekaan juga disemarakkan dengan tradisi tumpengan. 

Bukan tumpeng biasa, ada sebanyak 77 tumpeng disiapkan dengan bendera merah-putih di atasnya. Secara khusus, gubernur melakukan pemotongan tumpeng merah putih tersebut bersama Dankodiklatal serta Forkopimda Jatim yang kemudian dilanjutkan dengan 'muluk' bersama tumpeng merah putih alias makan tanpa menggunakan sendok.

Hal tersebut juga diikuti oleh para tamu undangan yang hadir, semua tamu duduk melingkar dan setiap sepuluh orang mengelilingi satu tumpeng untuk disantap bersama. Tradisi muluk tumpeng bersama ini menambah guyub rukun seduluran seluruh warga Jatim yang bersatu dalam acara doa dan dzikir kebangsaan yang digelar pemerintah daerah setempat.

"Ini tradisi kita setiap tasyakuran. Semoga dengan bersyukur seperti ini, Allah akan melipatgandakan nikmat kepada kita semua," kata .

Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan selain menjadi rangkaian HUT kemerdekaan juga merupakan sarana untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan. Harapannya, doa dan dzikir ini akan menjadi spirit Jatim untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat dari pandemi Covid-19.

"Sri Lanka yang sedang punya konflik internal hanya punya 2 suku. Afghanistan hanya punya 7 suku. Indonesia punya 714 suku. Berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa serta ihtiar dan do'a kita semua bangsa Indonesia bisa bersatu? Karena untuk mengelola besarnya jumlah suku bangsa dengan beragam bahasa dan adat istiadat itu butuh elemen strategis yang saling menguatkan saling menghormati dan saling menghargai," paparnya.

"Untuk saling menguatkan satu sama lain, ada doa yang dimunajatkan dan ikhtiar maksimal oleh semua elemen strategis di semua lini . Maka dengan dzikir ini, kita berharap pulih ekonomi lebih cepat, sosial, budaya, dan ketahanan setelah menghadapi Covid. Jadi pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat," imbuhnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO