Target Syiah NU Habis pada 2030, Prof KH Ali Mustofa Ya'qub: Rais Am Harus Tegas!

Target Syiah NU Habis pada 2030, Prof KH Ali Mustofa Ya Prof Dr KH Ali Mustofa Ya'qub. Foto: pajak.co.id

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Dr KH Ali Mustofa Ya’qub mengungkapkan bahwa Syiah dan Islam Liberal (Islib) sudah masuk ke PBNU.

”Ada pengurus PBNU yang selalu membela Syiah dan selalu hadir dalam acara-acara Syiah. Paling tidak dia selalu hadir dalam acara Asyura dan selalu menjadi pembicara utama,” kata Kiai Ali Mustofa Ya’qub kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (24/4/2015) siang.

Menurut dia, PBNU harus diselamatkan dari orang yang berpaham Syiah karena ke depan sangat bahaya, baik bagi NU maupun bagi negara Indonesia yang menganut NKRI dan Pancasila. Ia menegaskan bahwa untuk Indonesia hanya paham Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) yang cocok dan bisa mengamankan negeri ini. ”Kalau (paham) yang lain (yang eksis di Indonesia) bisa mengubah negara. Jadi negara Syiah dan sebagainya,” katanya.

Menurut dia, berbeda dengan Aswaja yang toleran terhadap perbedaan, paham lain seperti Syiah hanya memberi dua pilihan. “Ikut saya atau saya bunuh,” kata Kiai Ali Mustofa Ya’qub mencontohkan doktrin paham Syiah. Karena itu, menurut dia, Syiah sangat bahaya jika berkembang di Indonesia. “Paham lain juga begitu. Seperti Khawarij dan sebagainya. ISIS itu kan Khawarij,” jelasnya.

Kiai Ali Mustofa mengungkapkan indikasi Syiah masuk ke dalam PBNU sudah jelas. ”Dulu Jamiyatul Qurra Wal Huffadz (Jamqur) pernah kerjasama dengan Syiah, saya sempat baca MoU-nya. Tapi akhirnya ketahuan lalu dibatalkan,” katanya.

MoU (memorandum of understanding) atau nota kesepahaman PBNU-Syiah ini sempat heboh. Banyak media online melansir berita MoU PBNU dengan Universitas al-Mustafa al-’Alamiyah, Qom, Iran itu. Dokumen kerjasama di bidang pendidikan, riset dan kebudayaan itu dilakukan tanpa sepengetahuan dan persetujuan Syuriah PBNU. Dokumen tertanggal 27 Oktober 2011 itu dibuat dalam dua bahasa, Persia dan Indonesia. Sumber BANGSAONLINE.com menyebut KH Sahal Mahfudz yang saat itu menjabat sebagai Rais Am marah dan membatalkan MoU tersebut.

Karena itu Kiai Ali Mustofa Ya’qub berharap jangan sampai pengurus PBNU yang sudah jelas terindikasi Syiah dipilih lagi dalam Muktamar NU ke-33 di Jombang. ”Kalau masih dipilih lagi NU lampu merah, dan semua berdosa,” katanya.

Menurut dia, gerakan paham Syiah dalam PBNU adalah tanggungjawab Rais Am Syuriah PBNU. “Rais Am harus tegas. Rais Am sekarang ini kan tak tegas,” kata Kiai Ali Mustafa Ya’qub.

Lihat juga video 'Mobil Dihadang Petugas, Caketum PBNU Kiai As'ad Ali dan Kiai Asep Jalan Kaki ke Pembukaan Muktamar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO