PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Gagalnya banyak Calon Jemaah Haji (CJH) dari jalur Furoda ternyata tidak hanya terjadi di luar kota. Di Probolinggo sendiri juga ada jemaah haji dari jalur Furoda yang juga gagal berangkat.
Meski sudah menghabiskan uang ratusan juta rupiah untuk berangkat haji, ternyata Sulaiman, warga Dusun Krajan, Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo tetap gagal berangkat haji.
BACA JUGA:
- 9 Kantor Imigrasi di Jatim Permudah Pembuatan Paspor bagi Pekerja Migran Indonesia
- KSO PT. HKI, Acset, dan NK Gelar Senam Bareng Sekaligus Sosialisasi Pembangunan Tol
- Pemprov Jabar Kucurkan Dana Rp 27,5 Miliar untuk Petugas Haji Daerah 2023
- Masjidil Haram Bagikan 40 Juta Liter Air Zamzam Gratis Selama Bulan Suci Ramadhan 2023
Apesnya, Sulaiman yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh tani itu sebelumnya sudah berangkat dari rumahnya dan juga telah menggelar tasyakuran haji.
Namun gara-gara visa hajinya dinyatakan tak keluar, terpaksa dia harus pulang kembali ke rumahnya. Sementara kakak kandungnya bernama Ali Wafa dan ibunya Rusya tetap berangkat haji.
Sulaiman bercerita, sekitar bulan Maret 2022 lalu dirinya bersama ibu dan kakaknya mendaftar haji melalui PT. Andromeda Atria Wisata atau PT Atria dengan program Furoda.
Sulaiman membayar uang senilai Rp705 juta untuk tiga orang. Atau setiap orangnya membayar Rp235 juta. Uang itu dibayarnya lunas. Pasca dirinya mendapatkan ganti rugi pembebasan tanah untuk proyek jalan tol.
Setelah itu, PT. Atria sempat meminta tambahan dana senilai Rp180 juta dengan alasan ada penambahan biaya.
"Kalau ibu dan kakak saya berangkat. Namun, hanya visa saya yang tidak keluar. Padahal, saya sudah melakukan pembayaran Rp180 juta untuk tambahan," ujar Sulaiman kepada sejumlah wartawan.
Ia juga mengaku tanggal 29 Juni lalu, pihaknya sebenarnya bersama ibu dan kakaknya sudah berangkat ke salah satu hotel di Surabaya untuk persiapan berangkat ke Jedah. Namun hingga keesokan harinya, hanya keduanya yang dinyatakan berangkat melalui Bandara Juanda Sidoarjo.