Maknai Idul Adha, Gubernur Khofifah: Intinya Keikhlasan dan Ketakwaan, Wujud Kesalehan Sosial

Maknai Idul Adha, Gubernur Khofifah: Intinya Keikhlasan dan Ketakwaan, Wujud Kesalehan Sosial Dokumentasi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam satu acara. foto: ist.

MAKKAH, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa menyebut bahwa berkurban merupakan bentuk tanda syukur atas nikmat . Inti dari , kata dia, adalah keikhlasan dan ketakwaan bukan hanya daging dan darahnya.

"Kurban adalah momentum untuk memperkuat jiwa kemanusiaan dan sifat utama seorang manusia yaitu dengan saling memberi, berbagi, tolong menolong, dan menebar manfaat dari individu kepada masyarakat yang membutuhkan. Ini wujud kesalehan sosial," ungkap di Makkah, Kamis (7/7/2022).

Menurut , di tengah upaya kebangkitan ekonomi dan sektor lainnya usai pandemi Covid-19, berkurban akan sangat bermakna dan berarti.

Tidak hanya bagi kaum duafa, tapi juga bagi para peternak sapi, kambing, dan domba yang tengah berupaya bangkit usai dihantam pandemi selama dua tahun terakhir. Terlebih, pada kurban tahun ini pemerintah telah memberi kelonggaran terhadap berbagai aktivitas.

"Pandemi Covid-19 punya pengaruh dahsyat ke berbagai sektor, terutama sektor perekonomian. Untuk itu diperlukan kolaborasi dan sinergi berbagai pihak dalam mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi," imbuhnya.

Lebih lanjut mengungkapkan bahwa dalam setiap peringatan , manusia diperingatkan agar rela berkorban seperti cerita yang diminta untuk mengorbankan putranya sendiri dengan cara menyembelihnya untuk menakar derajat keimanan dan ketakwaan karena pada dasarnya digantikan dengan domba.

“Sikap Nabi Ibrahim tersebut tidak hanya bermakna kepatuhan seorang hamba. Namun juga kepasrahan dan keikhlasan dalam menerima ketetapan ," imbuhnya.

Dalam konteks kekinian, lanjut , maka makna berkorban menjadi sangat luas dan menjadi modal untuk menggapai sesuatu.

Karenanya, yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut mengajak semua umat Islam untuk memaknai momentum atau Idul Kurban sebagai cerminan perilaku umat yang sesungguhnya. Yakni pengorbanan dalam segala hal dalam rangka mendekatkan diri kepada . Lalu, Ikhlas dalam mengorbankan sesuatu untuk mendekatkan diri kepada .

"Seorang pelajar harus mengorbankan waktu untuk belajar agar mendapat nilai yang baik. Seorang pelayan publik, harus mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk melayani masyarakat. Pengorbanan yang sebenarnya harus disertai keikhlasan," pungkasnya. (dev/ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'H Muhammad Faiz Abdul Rozzaq, Penulis Kaligrafi Kiswah Ka'bah Asal Pasuruan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO