Reshuffle Tak Signifikan: Mendepak Yang Tak Sealiran, Mengakomodasi Ketum PAN

Reshuffle Tak Signifikan: Mendepak Yang Tak Sealiran, Mengakomodasi Ketum PAN M Mas'ud Adnan. Foto: bangsaonline.com

Oleh: M Mas’ud Adnan – Perombakan kabinet kali ini tampaknya tak akan punya pengaruh besar dan signifikan terhadap kinerja para menteri ke depan. Kenapa?

Pertama, yang dilakukan Presiden Jokowi itu tidak berbasis kinerja tapi lebih dominan aspek politisnya. Yaitu untuk mendepak menteri yang tak sealiran: . Menteri Perdagangan. Yang kini diganti Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) .

Tentu kita sudah maklum. dikenal luas sebagai orang dekat M Jusuf Kalla, mantan wakil Presiden RI. Belakangan, JK – panggilan Jusuf Kalla – secara politik berseberangan dengan Presiden Jokowi.

Indikasinya banyak. Dalam kasus Taliban, misalnya, JK cenderung akomodatif. Sebaliknya para pendukung Jokowi cenderung anti Taliban. Akibatnya, para buzzer pro Istana menyerang JK.

Bahkan JK pernah mengundang Taliban ke Indonesia, disamping juga pemerintah Afghanistan. Kini yang berkuasa di Afghanistan justru Taliban.

Bahkan JK lah yang minta Menteri Luar Negeri RI agar mencabut label teroris untuk Taliban di PBB. Akibatnya, buzzer pro Istana menyerang JK secara masif.

Begitu juga soal pilpres. JK cenderung dekat dengan Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta. Sementara para pendukung Jokowi anti Anies, meski Jokowi sendiri sangat akomodatif. Bahkan Presiden Jokowi beberapa kali tampil di publik bersama Anies Baswedan. Yang terakhir saat menonton Formula E Jakarta 2022.

Kedua, kali ini juga untuk mengakomodasi ketua umum partai politik yang baru bergabung dalam koalisi pendukung pemerintah (Jokowi). Yaitu Zulkifli Hasan.

Sejak Zulhas – panggilan Zulkifli Hasan – bergabung dalam barisan koalisi parpol pendukung pemerintah, isu memang terus berembus. Namun baru kali ini terealisasi atau direalisasikan.

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO