Kagumi Kiai Asep, Wali Kota Singkawang Tawarkan Tanah untuk Buka Cabang Amanatul Ummah

Kagumi Kiai Asep, Wali Kota Singkawang Tawarkan Tanah untuk Buka Cabang Amanatul Ummah Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie memberikan cenderamata kepada Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim di Guest House Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto Jawa Timur, Senin 8 Juni 2022. Foto: MMA/ BANGSAONLINE.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Semangat Tjhai Chui Mie untuk memajukan daerah yang dipimpinnya luar biasa. Ia mengajak sekda dan kepala dinas serta anggota DPRD Singkawang Kalimantan Barat untuk kunjungan kerja ke Pondok Pesantren (PP) Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Jawa Timur, mulai Senin hingga Selasa (6-7/6/2022) hari ini.

Dalam rombongan itu juga ikut serta Ketua dan Sekretaris PCNU Singkawang. Juga Ketua PW Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kalimantan Barat Jasmin Haris yang kini kandidat doktor di Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto.

Wali Kota Chui Mie mengaku sangat kagum terhadap kemajuan pesantren yang didirikan dan diasuh oleh Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. Terutama karena tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tapi juga praktik bisnis dan ekonomi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Menurut dia, tidak hanya menguasai ilmu agama, tapi juga bisnis dan ekonomi.

“Dan inilah yang sulit,” tegas wanita berkulit putih yang tadi malam mengenakan gaun putih anggun itu.

Ia mengatakan bahwa masyarakat tak cukup beragama, tapi juga butuh pemberdayaan ekonomi untuk kehidupan sehari-harinya. Dan inilah yang dilakukan .

Wali Kota berparas cantik itu juga memuji sebagai pemimpin yang tahu bersyukur sekaligus berbagi. Bahkan sangat mandiri secara ekonomi, termasuk dalam mengelola pendidikan.

“Ini satu-satunya kiai di Indonesia,” kata Wali Kota berusia 50 tahun yang memimpin sekitar 239,260 jiwa atau penduduk Singkawang itu.

Yang menarik, penampilan Wali Kota satu ini tidak seperti pejabat pada umumnya yang – maaf – berpangku tangan dan hanya mengandalkan ajudan atau pejabat bawahannya. Saat mendengarkan pemaparan , Wali Kota cerdas itu membuka laptop. Ia mencatat poin-poin penting pidato . Ia tampak sangat serius dan haus ilmu pengetahuan untuk memajukan daerah yang dipimpinnya.

Dalam acara yang dipandu Dr Fadly Usman, Wakil Rektor IKHAC dan Dosen Universitas Brawijaya Malang itu, juga mengaku kagum terhadap hidup disiplin yang diterapkan . Menurut dia, umumnya kita bisa disiplin hanya seminggu tapi setelah itu tak bisa konsisten.

“Kita sekarang dapat aura,” kata istri Liem Hook Nen itu sembari menegaskan bahwa telah sukses membangun hutan menjadi kota.

Karena itu ia mengajak kepada semua yang hadir, terutama para OPD dan anggota DPRD Singkawang untuk meneladani .

“Semangat Pak Kiai harus kita teladani,” kata wanita etnis Tionghoa yang punya putra-putri tujuh orang itu.

Bahkan, wali kota bertubuh ramping itu berkali-kali mengajak meneladani semangat yang telah sukses mengelola lembaga pendidikan lengkap dengan pengembangan sentra bisnis dan ekonominya.

Menurut dia, kalau kita tak bisa meniru semangat 100 persen - karena itu tak mungkin – maka perlu meneladani beliau 70 persen atau di bawahnya.

“Kalian harus meniru semangat Pak Kiai. Harus sukses,” tegas sang wali kota kepada para mahasiswa asal Kalimantan yang belajar di IKHAC Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto yang juga ikut dalam pertemuan tu.

( Tjhai Chui Mie saat tiba disambut Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. Foto: mma/bangsaonline.com)

Silaturahim wali kota dan rombongan dengan yang berlangsung di Guest House IKHAC memang diikuti juga para Mahasiswa Kalimantan yang mondok di Amanatul Ummah. Pantauan BANGSAONLINE.com, Wali Kota Chui Mie tampak memberikan uang kepada para mahasiswa seusai acara.

Namun sang wali kota mengingatkan bahwa untuk memahami sukses , jangan hanya melihat hasilnya sekarang. Tapi harus dilihat proses perjuangannya.

“Seperti tadi katanya sampai menjual mobil,” kata mantan anggota DPRD Singkawang 2009 – 2014 dan 2014 – 2019 itu.

Wali Kota kelahiran Singkawang 27 Februari 1972 itu terus terang mengaku sangat ingin ada lembaga pendidikan seperti Amanatul Ummah di Singkawang. Karena itu, ia menawarkan lahan empat hektare di Singkawang agar berkenan membuka cabang lembaga pendidikan Amanatul Ummah.

“Kita siapkan lahan empat hektare,” tegas Tjhai Chui Mie yang menjabat Wali Kota sejak 2017.

Bagaimana tanggapan ? Kepada BANGSAONLINE.com, memuji semangat yang punya komitmen kuat untuk kemajuan, terutama untuk memajukan daerahnya.

“Kita apresiasi sekali. Ibu Wali Kota sangat punya komitmen untuk kemajuan. Sampai menawarkan tanah,” kata kepada BANGSAONLINE.com usai acara.

Namun, tampak sangat hati-hati. “Karena itu harus dipertanggungjawabkan. Makanya kita pikir dulu,” tegas sembari menegaskan bahwa ia juga mendapat wakaf tanah di Kalimantan Barat untuk mengembangkan lembaga pendidikan.

Saat memberikan sambutan, banyak menceritakan proses awal perjuangannya dalam mendirikan Amanatul Ummah. Menurut dia, semula ia tak punya apa-apa. Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu mengaku membeli tanah untuk membangun pondok dengan cara menyicil.

“Tanah itu milik keluarga artis Anneke Putri,” tutur .

Menurut , tanah itu terkenal angker karena memang berada di hutan. “Kata orang yang menganggap angker itu, jangan menginjak tanah itu. Kalau menginjak tanah itu tiga bulan sudah meninggal,” kata mengungkap betapa angkernya tanah itu.

Tapi justru mengaku senang. “Karena kalau angker, harga tanah itu murah,” kata Putra KH Abdul Chalim Leuwimunding Majalengka Jawa Barat itu. Kiai Abdul Chalim adalah salah satu kiai pendiri Nadhlatul Ulama (NU).

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO