BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - BKKBN Jatim bekerja sama dengan Pemkab Bojonegoro dan Kodim 0813 menggelar Sosialisasi Pelayanan KB Kesehatan Reproduksi sebagai upaya penurunan angka stunting di Kota Ledre.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB) Bojonegoro, Nadif Ulifa, mengatakan bahwa kolaborasi antara BKKBN dengan TNI sudah terjalin sejak lama, hal tersebut dikuatkan dengan adanya Nota Kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama di antara kedua pihak.
BACA JUGA:
- Sinergi Turunkan Stunting, Pj Wali Kota Mojokerto dan Jajaran Kompak Salurkan Bantuan di Hari Otoda
- Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Jawa Timur, Kota Kediri Raih Peringkat II
- Dari 27,4 ke 9,6 Persen, Kasus Stunting di Kabupaten Mojokerto Anjlok
- Pemerataan Pembangunan hingga Penanganan Stunting Jadi Prioritas RKPD Kabupaten Blitar 2025
"Wujud nyata dari kerja sama itu di antaranya adalah program Manunggal TNI dan KB Kesehatan yang dicanangkan setiap tahun, pengawalan terhadap pelayanan KB di berbagai pelayanan kesehatan, serta peran aktifnya anggota TNI dalam kegiatan penyuluhan dan konseling KB sebagai motivator KB pria maupun wanita," ujarnya, Jumat (3/6/2022).
Sesuai Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, BKKBN mendapatkan amanat menjadi koordinator percepatan penurunan stunting di Indonesia. Untuk itu, Presiden Joko Widodo telah mencanangkan target menjadi 14 persen pada tahun 2024, tapi angka stunting masih berada pada angka 27,7 persen (SSGBI 2019).
"Sehingga hal ini menjadi tantangan bersama untuk memperkuat program 'Bangga Kencana' dalam mendukung percepatan penurunan stunting melalui sosisalisasi stunting dan pelayanan KB kesehatan, terutama di wilayah Bojonegoro," kata Nadif.
Data dari Dinkes Bojonegoro menunjukkan penurunan kasus stunting dari tahun 2021 lalu hingga Mei 2022 kemarin. Jika tahun lalu sebanyak 4.227 atau 5,71 persen, turun menjadi 5,21% atau 3.804 kasus.