SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, melepas langsung pemberangkatan umrah" rel="tag">Jemaah Umrah yang kedua kalinya dari Bandar Udara Internasional Juanda, Selasa (15/3). Ada 220 umrah" rel="tag">Jemaah Umrah yang melakukan penerbangan langsung dari Juanda ke Madinah menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 9848.
Saat itu, Khofifah mengatakan bahwa umrah" rel="tag">Jemaah Umrah yang berangkat dari Bandara Juanda tidak hanya berasal dari Jatim saja, mereka berasal dari Medan (Sumatera Utara), D.I. Yogyakarta dan Kalimantan Selatan. Dengan kembali dibukanya Bandara Juanda untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) menjadikannya hub yang sangat strategis bagi keberangkatan umrah" rel="tag">Jemaah Umrah dari berbagai provinsi di Indonesia.
BACA JUGA:
- Kemiskinan Ekstrem di Jatim Tersisa 0,82 Persen, Khofifah Janji Lanjutkan Programnya
- Bertemu Dubes Thailand, Khofifah Bahas Peningkatan Kerja Sama di Sejumlah Sektor
- Khofifah Optimis Adhy Karyono Mampu Pertahankan dan Tingkatkan Capaian Kinerja Pemprov Jatim
- Jelang Pemilu 2024, Khofifah Minta Masyarakat Jawa Timur Tidak Golput dan Hindari Provokasi
Gubernur berharap, seluruh proses manajemen dari keberangkatan Umrah ini akan diikuti dengan kedisiplinan protokol kesehatan, baik dari masing-masing jamaah ataupun pihak penyelenggara Ibadah umrah, seperti travel ataupun dari Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI).
“Jadi semuanya harus bersinergi untuk bisa memberangkatkan, menyelenggarakan, dan sampai kepulangan semua dalam keadaan sehat, selamat, dan lancar. Apalagi ini keberangkatan umroh setelah kurang lebih dua tahun tertunda karena pandemi Covid-19,” kata Khofifah.
Menurut dia, pembukaan kembali Bandara Juanda untuk PPLN dan Ibadah Umrah ini menjadi bagian penting yang beriringan dengan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Sehari sebelumnya, sebanyak 392 umrah" rel="tag">Jemaah Umrah telah berangkat dari Bandara Juanda menggunakan maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT 1100.
“Kita bisa membayangkan ada yang dari Medan, Kalsel, dan Jogja, mereka pasti butuh penginapan atau hotel. Tentunya ini jadi sinergitas dari seluruh institusi yang bisa memberikan nilai tambah yang strategis bagi kita semua salah satunya Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang ada di Jatim,” ujarnya.
Nantinya, lanjut Khofifah, proses pemberangkatan Umrah dari Bandara Juanda diharapkan bisa berjalan secara reguler dan intensitas penerbangannya bisa ditingkatkan, apalagi menjelang Bulan Suci Ramadhan.