KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Riyanto (35), pelaku pembacokan di Dusun Batumulyo, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, hingga kini belum bisa dimintai keterangan. Hal ini lantaran kondisi pelaku masih belum stabil.
"Diduga pelaku stres," ujar Kasatreskrim Polres Kediri, AKP Rizkika Atmadha Putra, Selasa (8/3).
BACA JUGA:
- Pembangunan Jembatan Jongbiru Kediri Diperkirakan Meleset dari Target Penyelesaian
- Sambut Hari Kartini, Beragam Komunitas Kenalkan Pahlawan Perempuan Indonesia di Situs Ndalem Pojok
- Operasi Ketupat Semeru 2024 Berakhir, Kapolres Kediri Beri Apresiasi
- Aksi Simpatik Polisi di Kota Kediri Selama Arus Mudik: Mulai Bantu Dorong Mobil hingga Bantu Isi BBM
Diketahui, warga Dusun Bangun Mulyo, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, ini diamankan setelah membacok 10 korban yang merupakan orang tua, saudara, dan tetangganya. Dari 10 korban itu, 3 di antaranya meninggal dunia.
Peristiwa itu terjadi Senin (7/3/22) siang sekira pukul 12.30 WIB. Awalnya, pelaku mendatangi Nurkolis, ketua RT setempat, untuk menanyakan keberadaan anak Nurkolis sambil membawa sabit.
Karena melihat gelagat mencurigakan dari pelaku, Nurkolis melarikan diri menuju ke rumah Abdul Aziz, mertuanya, lalu mengunci pintu pintu rumah bagian belakang.
"Akan tetapi oleh pelaku pintu rumah bagian belakang tersebut berhasil didobrak. Setelah pelaku berhasil masuk ke dalam rumah dan bertemu Abdul Aziz yang keluar dari kamar, pelaku langsung melakukan penyerangan dengan cara membacokkan sebilah sabit," terang Rizkika.
"Bacokan itu mengenai bagian pipi sebelah kanan dan pada bagian leher yang mengakibatkan urat nadi putus. Atas kejadian tersebut, korban (Abdul Aziz) meninggal dunia di RS Bhayangkara Kediri," terangnya.
Pada saat bersamaan, datang Komariatun, istri Nurkolis, dengan maksud untuk melerai. Namun Komariatun juga langsung dibacok oleh pelaku.