SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, mengajak Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di wilayahnya untuk ikut ambil bagian dalam hal pemberdayaan desa serta ketahanan pangan. Ia menganggap, pengembangan potensi yang ada di pedesaan butuh pemikiran serta ide-ide inovatif dan kreatif.
"Kita perlu kontribusi pemikiran intelektual dalam upaya mewujudkan desa berdaya , maju dan mandiri. Sekaligus juga dalam hal ketahanan pangan," ujarnya saat Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus ICMI Orwil Jatim 2021-2026 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (5/3).
BACA JUGA:
- Apel Hari Pertama Kerja Pascalebaran, Pj Gubernur Jatim Ajak Jajarannya Semangat Layani Masyarakat
- 5 Rekomendasi Oleh-Oleh Legend Khas Surabaya yang Wajib Dibawa Pulang saat Mudik Lebaran
- Khofifah Gelar Open House dan Halal Bi Halal Bersama Masyarakat dan Sejumlah Pejabat
- Salat Idulfitri 1445 H di Masjid Al Akbar Bersama Keluarga, Begini Pesan Pj Gubernur Jatim
Khofifah menuturkan bahwa Jatim menjadi provinsi yang berkontribusi tertinggi dalam penurunan kemiskinan di tengah pandemi Covid-19, dengan total kontribusi yakni 30 persen atau setara dengan 313.000 dari kemiskinan nasional.
"Ini menjadikan dalam 10 tahun terakhir penurunan kemiskinan perdesaan di Jatim mencatat angka penurunan tertinggi yakni sebesar 1,37 persen," tuturnya.
Pada tahun 2019, lanjut Khofifah, Jatim memiliki 344 desa yang masuk kategori tertinggal. Untuk itu, pihaknya melakukan upaya strategis dengan menghadirkan total 128 narsum dari berbagai perguruan tinggi untuk melakukan Focus Group Discussion (FGD) marathon dengan tujuan untuk memberikan referensi dan sumbangsih pemikiran dalam rangka pengentasan kemiskinan di Jatim.
Hasilnya pun sangat positif, yang mana pada tahun 2020 terjadi penurunan drastis kategori desa tertinggal, dari 334 desa menjadi 3 desa yang masuk kategori tertinggal. Pada tahun 2021 berdasarkan Indeks Desa Membangun, Jatim dinyatakan bebas desa tertinggal oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
"Ini bagian penting yang bisa dijadikan referensi untuk rapat kerja ICMI Jatim nantinya. Bagaimana literasi yang dihasilkan dari pemikiran para pakar sangat diperlukan untuk kemajuan Jatim," kata Khofifah.
Dari data Keputusan Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Nomor 398.4.1 Tahun 2021 Jatim memiliki 7.724 desa. Adapun, 697 desa merupakan desa mandiri, 3.283 desa maju, dan 3.742 desa berkembang.
"Kami memerlukan program pendampingan intensif. Untuk membawa 3.742 desa berkembang menjadi desa maju hingga mandiri nantinya," ungkapnya
Menurut data BPS 2020, Jatim menjadi produsen Gabah Kering Giling (GKG) terbesar secara nasional yakni 9,94 juta ton GKG dan prestasi itu dipertahankan hingga tahun 2021. Data sementara BPS tahun 2021 mengungkapkan, Jatim masih mempertahankan posisinya sebagai produsen beras tertinggi secara nasional dengan total sebanyak 9,908 juta ton GKG dihasilkan.