Cegah Terorisme dan Radikalisme, BNPT Terapkan Konsep Pentahelix

Cegah Terorisme dan Radikalisme, BNPT Terapkan Konsep Pentahelix Kepala BNPT, Boy Rafly Amar. Foto: Ist

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan (), Boy Rafly Amar, menyatakan bahwa institusinya bakal menerapkan pencegahan sekaligus penanggulangan isme" rel="tag">isme dan tindak me dengan pelibatan 5 pihak, atau yang dikenal dengan skema Pentahelix mulai tahun ini.

"Konsep Pentahelix ini merupakan pelibatan 5 unsur yang terdiri atas, pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media dalam pencegahan dan penanggulangan isme" rel="tag">isme serta me. Pada 2022 ini mulai menerapkan konsep multipihak Pentahelix ini," ujarnya saat ujarnya saat menyampaikan Pidato Kunci ketika Pembukaan Rakernas IX Forum Koordinasi Pencegahan (FKPT) 34 Provinsi di Hotel Singhasari Resort, Batu, Senin (14/2) malam.

Boy kembali menegaskan, konsep Pentahelix ini bakal membuat multi sektor bisa bersinergi secara lebih masif dalam upaya pencegahan maupun penanggulangan isme" rel="tag">isme, khususnya menangkal masuknya pengaruh unsur me transnasional dan transideologi yang kini juga tengah berupaya untuk berkembang di Indonesia.

" ini sangat terkait dengan transnasional dan transideologi yang saat ini tengah gencar berkembang. Bahkan data merilis sedikitnya ada 120 negara di dunia ini kini tengah terdampak dari aksi me yang bersumber pada transnasional dan transideologi tersebut, termasuk di Indonesia," paparnya.

Ia meminta peran media untuk mencegah berkembangnya ujaran kebencian serta hoax untuk membuat publik semakin cerdas, memiliki imunitas, dan terhindar dari kabar bohong. Boy juga mengingatkan, masyarakat hendaknya mengingat kembali upaya besar para pemuda-pemudi nusantara pada 1928 yang telah berikrar untuk tetap bersatu demi Bangsa Indonesia.

"Rasa nasionalisme yang telah dirajut pada sumpah pemuda mesti dijaga dan dirawat. Untuk itu dan FKPT bersinergi dengan sejumlah pihak akan betupaya maksimal agar kejahatan me tidak terjadi di Indonesia," kata Boy.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO