Nestapa Pegiat Seni di Tuban, Jual Perhiasan Hingga Gadai Sertifikat Demi Bertahan Hidup
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Gunawan Wihandono
Minggu, 29 Agustus 2021 21:43 WIB
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan oleh masyarakat. Tak terkecuali bagi pegiat seni di Kabupaten Tuban.
Selama hampir dua tahun terakhir mereka tidak pernah ada job manggung akibat pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Selama itu pula, mereka tidak mendapatkan penghasilan. Untuk bertahan hidup, mereka hanya mengandalkan sisa tabungan yang dimiliki.
BACA JUGA:
Gagal Panen, Petani Bawang Merah di Tuban Rugi Puluhan Juta
Diduga Langgar SOP dan Lakukan Intimidasi, Polsek Merakurak Digugat di PN Tuban
Depresi, Warga Menyunyur Tuban Ditemukan Meninggal di Bekas Tambang Galian C
Wahana Rumah Horor Indonesia di Tuban Diserbu Pengunjung, Tiap Hari Terjual 1.000 Lebih Tiket
"Sudah 1,5 tahun tidak kerja. Jika tidak ada aturan PPKM, tarif job bisa didapat mulai Rp 300 ribu-Rp 1,5 juta per orang," ujar Suyono, salah satu pekerja seni saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Minggu (29/8/2021).
Ironisnya, para seniman juga tak tersentuh bantuan sosial dari pemerintah. Suyono mengaku selama ini hanya bisa pasrah mengandalkan pemberian putrinya yang bekerja konveksi di Bojonegoro.
Sebab, dua sepeda motor hasil kerja kerasnya selama ini telah terjual untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya.
"Sekarang tidak ada penghasilan apapun, dua motor sudah saya jual untuk kebutuhan sehari-hari," beber pria yang sudah menggeluti pekerjaan MC sejak tahun 1975 itu.
Simak berita selengkapnya ...