Mantan Kompolnas Anggap Kompolnas Sekarang Tak Benar
Kamis, 15 Januari 2015 19:45 WIB
BangsaOnline-Komisi
Pemberantasan Korupsi mempertanyakan peran Komisi Kepolisian Nasional
(Kompolnas) dalam penyaringan calon Kapolri yang membuat Presiden Joko Widodo
menetapkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon tunggal.
Terpilihnya bekas ajudan Megawati
Soekarnoputri menuai reaksi keras dari elemen masyarakat lantaran dinilai
dipaksakan menjadi pemimpin lembaga penegak hukum, meski telah ditetapkan
sebagai tersangka pemilik rekening gendut.
Sebagai mantan anggota Kompolnas, Wakil Ketua
KPK Adnan Pandu Praja menilai ada yang tidak beres dalam proses pencalonan Budi
Gunawan. Adnan menganggap Kompolnas tidak menjalankan tugasnya dengan benar
lantaran ada bagian prosedur yang menimbulkan pertanyaan di benaknya.
"Ada yang perlu diklarifikasi dan belum clear dari Kompolnas. Ini perlu
penjelasan," kata Adnan saat memberikan keterangan di Gedung KPK, Kamis
(15/1).
Menurut Adnan, Kompolnas merupakan pihak yang
punya peran dalam pengangkatan dan pemberhentian calon Kapolri. Masuknya Budi
Gunawan dalam bursa calon Kapolri menimbulkan pertanyaan besar, lantaran nama
dia sudah masuk dalam dugaan pemilik rekening gendut sejak 2010.
"Kita semua perlu tahun
pertimbangan-pertimbangan itu. Hal ini penting agar tidak menjadi preseden
buruk ke depannya," ujar Adnan.
Adnan mengaku telah berusaha membangun
pembaruan tradisi ketika dia menjabat sebagai anggota Kompolnas. Setiap calon
Kapolri yang diajukan oleh Kompolnas akan diberitahukan kepada KPK dan
Kejaksaan Agung melalui surat.
"Apakah Kompolnas sekarang sudah
melakukan itu? Anggaplah ini pembelajaran. Jangan sampai kejadian ini terulang
dalam pemilihan Kapolri selanjutnya," ujar Adnan.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : cnn