Tuntut PBNU Dibersihkan dari PKI, Syiah dan Liberal, Kiai-Kiai Desak Said Aqil Mundur | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tuntut PBNU Dibersihkan dari PKI, Syiah dan Liberal, Kiai-Kiai Desak Said Aqil Mundur

Selasa, 17 Mei 2016 20:41 WIB

Para kiai peserta Halaqah Kiai dan Ulama Pesantren se-Indonesia di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Plumbon, Batang, Jawa Tengah, 16 Mei 2016. foto: bangsaonline.com

BATANG, BANGSAONLINE.com - Gelombang penolakan para kiai terhadap KH Sirodj sebagai ketua umum semakin besar. Dalam Halaqah Kiai dan Ulama Pesantren se-Indonesia di Pesantren Al-Hidayah, Plumbon, Batang, Jawa Tengah, 16 Mei 2016, para pengasuh Pondok Pesantren dan pengurus NU bahkan menuntut Kang Said – panggilan KH Sirodj – mundur dari .

Mereka juga menuntut agar dibersihkan dari unsur PKI, Syiah dan Islam Liberal. ”Menuntut KH Sirodj untuk mengundurkan diri dari Ketua Umum karena tidak dipilih sesuai ketentuan organisasi dan telah terbukti menyelewengkan ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah an-Nahdliyah melalui beberapa penelitian ilmiah,” demikian salah satu poin hasil kesepakatan bersama para kiai yang dibacakan oleh KH Sulton Syair, pengasuh pondok pesanren Al-Hidayah Batang Jawa Tengah.

(Baca: Heboh Buku ”Sidogiri Menolak Pemikiran KH Siroj”, Sesatkan Al-Ghazali)

Dalam halaqah itu tampak para kiai dari berbagai pondok pesantren besar seperti Pesantren Buntet Cirebon, Pesantren Cipasung Jawa Barat, Pesantren Sukorejo Situbondo, Pesantren Sidogiri Jawa Timur dan sebagainya.

Juga tampak Ketua PWNU Jawa Tengah Dr KH Abu Hafsin, Wakil Rais Syuriah PWNU Jateng, Dr KH Muhammad Adnan dan para kiai lain dari lintas PWNU.

Para kiai itu juga menganggap bahwa hingga sekarang belum ada Rais Am dan Ketua Umumnya karena pemilihan Rais Am dan Ketua Umum dalam Muktamar NU ke-33 di alun-alun Jombang tak sesuai AD/ART. Karena itu perlu pemilihan lanjutan.

“Melanjutkan agenda pemilihan Rais Am dan ketua umum yang belum dilaksanakan dalam Muktamar NU ke-33 sebagaimana diatur AD/ART Nahdlatul Ulama Muktamar Makassar,” tegas Kiai Sulton Syair.

(Baca: Menentang Qanun Asasi NU, Kiai Afif Minta Dirikan NU Baru)

Dalam pernyataan sikap bersama itu para kiai juga meminta ulama pesantren terus berjuang meneguhkan paham Ahlus Sunnah Waljamaah (Aswaja). Selain itu juga berperan dalam perjuangan bangsa. “Mengajak para ulama pesantren untuk mengkritisi dan memberi sumbangsih perbaikan bangsa,” tegasnya

(Baca: KH Afifuddin Muhajir: Pemikiran Merusak NU, Imam al-Ghazali Dicap Batil)

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video