Rusuh di Blok Cepu, DPRD Bojonegoro: EMCL dan Tripatra Perbudak Pekerja
Senin, 03 Agustus 2015 15:36 WIB
BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Kerusuhan yang terjadi di lokasi proyek migas Lapangan Banyu Urip Blok Cepu, di Bojonegoro ditanggapi serius oleh ketua DPRD Bojonegoro, Mitroatin. Dia menyampaikan keprihatinan setelah melihat kejadian di lokasi milik konsorsium PT Tripatra-Samsung, anak perusahaan ExxonMobil Cepu Ltd. (Baca juga: Blok Cepu Rusuh, 8.000 Karyawan Mengamuk)
Menurut dia, penyebab terjadinya kerusuhan itu karena ketidakadilan manajemen atau perusahaan dengan aturan baru seperti membuka satu pintu (ada lima pintu di lokasi), dengan waktu istirahat satu jam untuk salat dan makan serta belum dibayarnya dana insentif lebaran.
BACA JUGA:
Terganggu Aktivitas Well Test, Warga Ngambon Bojonegoro Demo Pertamina
200 Pemuda Ring 1 Blok Cepu Gelar Demo, Ini Beberapa Tuntutannya
Ratusan Umat Islam di Bojonegoro Juga Gelar Demo Ahok
Demo PMII Bojonegoro Tuntut RSUD Veteran segera Difungsikan Ricuh
"Harapan saya manajemennya harus diganti, karena seolah perusahaan memperbudak para pekerja. Coba bayangkan dengan waktu istirahat siang satu jam untuk menyelesaikan salat dan makan. Jarak tempat salat dengan lokasi kerja hampir 1 kilo," tegas Mitroatin, Senin (3/8/2015).
Paska kejadian ini, kata dia, yang dirugikan bukan hanya pekerja tetapi negara. Selain itu, saat kejadian kemarin yang bergerak dan menangani adalah pemerintah dan Polres Bojonegoro. "Tetapi kenapa pada saat hari biasa kita akan masuk tidak bisa. Akses masuk di lokasi MCL luar biasa sulit," keluhnya. (Baca juga: Ternyata ini Penyebab Kerusuhan di Blok Cepu)
Dengan adanya kejadian seperti itu, lanjut dia, perusahaan harus bisa merubah sistem dan kebijakan yang selama ini diterapkan. DPRD menganggap MCL dan Tripatra telah memperbudak pekerja yang mayoritas merupakan warga Bojonegoro. Dia meminta satu hari ini harus mendapat kebijakan dan solusi yang tepat. "Dan setelah rapat hasilnya diterapkan bukan hanya omong saja saat rapat," ujarnya geram.
Simak berita selengkapnya ...