Kemenkumham Jatim Dukung Penguatan Jaringan Sistem Pelindungan KI Bidang Teknologi
Editor: Redaksi
Senin, 27 Maret 2023 16:23 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Kanwil Kemenkumham Jatim memberikan suport penuh terhadap penguatan jaringan sistem pelindungan KI (kekayaan intelektual) bidang teknologi yang digagas Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) bersama World Intellectual Property Organization (WIPO) dan The Japan Patent Office (JPO).
Dukungan itu diwujudkan Kanwil Kemenkumham Jatim melalui fasilitasi acara Regional Meeting on Strengthening the ASEAN Regional Technology and Innovation Support Center (TISC) Network yang digelar di DoubleTree Hotel Surabaya, 27-28 Maret 2023.
BACA JUGA:
Komitmen Tingkatkan Layanan Publik, Imigrasi Malang Siap Naik Kelas
Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Resmi Lantik Berbagai Pejabat
Lapas dan Rutan Terbaik se-Indonesia ada di Jawa Timur, Mana Saja?
Ruki Kanwil Kemenkumham Jatim Sapa Ratusan Pelajar dari 2 Sekolah di Surabaya
Imam Jauhari, Kakanwil Kemenkumham Jatim, mengatakan event yang dihadiri delegasi dari delapan negara ASEAN tersebut adalah ajang untuk sharing, bertukar pengalaman dalam praktik meningkatkan layanan dukungan inovasi.
"Kami merasa terhormat dipilih sebagai tuan rumah gelaran berskala internasional. Hal ini membuktikan bahwa Jawa Timur masih menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi berbasis KI," ujarnya.
Imam menegaskan bahwa Kanwil Kemenkumham Jatim terus mendorong agar KI (kekayaan intelektual) menjadi aset masa depan. Sehingga KI bisa menjadi roda penggerak ekonomi Indonesia melalui Jawa Timur.
Sementara Alejandro Roca Campana, Senior Director IP for Innovators Department, IP and Innovation Ecosystems Sector WIPO, mengatakan tujuan meeting ini ialah mengharmonisasi dan menyinergikan sistem kekayaan intelektual (KI) di ASEAN melalui bidang teknologi.
Ia berharap melalui acara ini, negara-negara anggota TISC ASEAN dapat mengembangkan KI, terutama di bidang teknologi. "WIPO bisa membantu melalui peningkatan kapasitas, pelatihan, dan lainnya," tutur Alejandro.
Selain menyinergikan sistem KI di ASEAN, lanjut Roca, WIPO berharap universitas dan lembaga di negara ASEAN paham terkait pentingnya komersialisasi KI.
"Kami terus mendorong penggunaan teknologi di ASEAN agar berguna bagi negara anggotanya. Tidak hanya dalam hal membangun kesadaran KI di bidang teknologi, tapi TISC juga akan mendorong komersialisasi yang bermanfaat bagi tiap negara," tambahnya.
Sri Lastami, Direktur Kerja Sama dan Pemberdayaan KI, menambahkan bahwa saat ini kekayaan intelektual punya peran vital dalam proses pembangunan nasional maupun global. Berdasarkan hasil kajian WIPO, kekuatan KI dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kondisi ekonomi seseorang, perusahaan, organisasi, bahkan suatu negara.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : Humas Kemenkumham Jatim