KH Cholil Nafis: Said Aqil Kerjasama dengan Kampus Syiah di Iran | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

KH Cholil Nafis: Said Aqil Kerjasama dengan Kampus Syiah di Iran

Rabu, 29 April 2015 23:11 WIB

KH. Cholil Nafis, PhD

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PBNU, KH. Cholil Nafis, PhD mengungkapkan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) menjadi pasar utama bagi paham seperti Syiah, Wahabi, Hizbut Tahrir (HT) dan Islam Liberal (Islib). Artinya, NU menjadi rebutan atau lahan yang dijadikan sasaran dakwah mereka. ”Karena NU paling besar maka Syiah, Wahabi, HTI dan Islam Liberal itu berusaha mendekati NU,” kata Kiai Cholil Nafis kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (29/4/2015) sore.

Strategi mereka, kata Kiai Cholil Nafis, berbeda-beda. Syiah, misalnya, memakai strategi seolah-olah ajaran Syiah dan NU itu dekat, tak ada perbedaan. ”Padahal secara ushul (aqidah/teologi) Syiah dan NU jelas berbeda,” katanya.

Sedang Wahabi, tegas dia, mempengaruhi warga NU justeru dengan cara menyalahkan ajaran NU. Begitu juga HTI dan sebagainya. Menurut dia, sekarang beberapa pimpinan NU, baik di PBNU maupun di daerah banyak yang tertarik dengan ajaran Syiah, Wahabi dan HTI. ”Saya lihat di Jawa Barat, di Jawa Tengah, di Jawa Timur sudah ada semua,” katanya.

Menurut dia, kalau ketertarikan pengurus NU kepada Syiah, Wahabi, HTI dan Islam Liberal ini terus terjadi, maka tak mustahil NU nanti akan habis. Apalagi Syiah, Wahabi, dan lainnya memang punya target untuk menghabisi ajaran NU. ”Mereka menarget tahun 2050 (bukan 2030 seperti ditulis BANGSAONLINE.com sebelumnya) NU akan habis,” katanya.

Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah ini bahkan menuturkan bahwa Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj membuat nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas al-Musthafa al-’Alamiyah, Qom, Iran. Qom adalah sebuah kota yang merupakan ibukota Provinsi Qom di Iran. Qom menjadi sebuah kota suci bagi penganut Islam Syi'ah. Kota ini merupakan pusat pendidikan Syi'ah terbesar di dunia.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

 Tag:   muktamar-nu

Berita Terkait

Bangsaonline Video